Juli 30, 2018

Mendadak ke Semarang, Menginap di Star Apartment Lantai 20

Perjalanan ke Semarang 16 juli 2018 kemarin terbilang dadakan. Setelah dapat konfirmasi dini hari dari panitia Sharing Session Gerakan Nasional Revolusi Mental dalam Semarak Asian Games 2018 yang diadakan di beberapa kota di Indonesia, salah satunya di Semarang. Akhirnya saya pesan tiket KA Kamandaka untuk esok pagi jam 10.25 dari Purwokerto. Perjalanan ini tak lepas dari ajakan Kak Olipe untuk ikut acara yang digelar oleh Kemenko PMK. Akhirnya kita berangkat dari Purwokerto bareng bertiga sama Mas Pradna.

Saya berangkat naik motor menuju ke stasiun. Awalnya saya mengira kalau Daop V Purwokerto masih menyediakan penitipan motor. Ternyata sudah tidak ada lur. Akhirnya saya menitipkan motor di rumah warga yang menyediakan jasa penitipan. Untuk tarif per harinya sebesar Rp10.000 saja. Akhirnya saya masuk ke stasiun. Mencetak tiket alias check-in kedatangan. Berjalan masuk ke peron. Langsung ke gerbong 4. Meletakkan tas ransel di rak atas. Waktu masih sekitar 11 menit sebelum keberangkatan. Saya belum melihat Kak Olipe dan Mas Pradna. Mereka masih di area penumpang sepertinya. Saya keluar lagi menuju ke minimarket. Membeli minuman dan tolak angin. Pas saya balik lagi, barulah mereka masuk saat kereta akan berangkat. Mereka duduk di kursi depan seberang kursi saya.

Saat di kereta, kami booking penginapan. Pilihan menginap awalnya memutuskan harga yang paling murah. Sampai kepada kemudahan akses ke lokasi acara. Ya akhirnya kami memesan penginapan di gedung yang sama dengan acara esok hari. Apartment Star lantai 19 – 20. Harga per kamar nya dibandrol seharga Rp252.000 sudah termasuk pajak (via aplikasi online). Selesai sudah urusan kamar. Saatnya menikmati perjalanan.

Kereta Kamandaka cukup ramai dengan penumpang. Kereta ini berhenti di beberapa stasiun seperti Bumiayu, Slawi, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Weleri, dan dua stasiun di Semarang. Kereta Kamandaka memiliki jadwal tiga kali sehari sedari sehabis subuh hingga sore hari. Harga tiket yang dipatok dimulai dari Rp70.000 sampai dengan Rp140.000. Sekali perjalanan dari Purwokerto ke Semarang membutuhkan waktu selama +/- 4,5 jam. Ini kali kedua bagi saya mengunjungi Semarang. Memang kali kedua, namun tidak pada hal yang sama. Halah, mendadak Raisa.

Sampai di Semarang, kita langsung cus ke penginapan. Sampai di Apartment Star Hotel, kami masuk ke lobi hotel, terus melipir ke belakang untuk menuju ke lift khusu apartment. Ya langsung ke lantai 19 untuk check-in. Saat masuk, pengunjung menitipkan uang deposit sebesar Rp100.000. Jadi pengelola hotel dan apartment itu beda orang. Kami dapat nomor di 201 dan 202.

Lorong kamar
Lorong menuju kamar cukup bersih. Ada kursi yang berjejer di area ini. Saat masuk ruangan, aroma bau rokok menyambut bak pintu dibuka. Ruang kamarnya cukup lapang. Memiliki fasilitas kasur berkapasitas dua orang, pantry beserta peralatannya, meja makan, meja kerja, tv, ac, dan kamar mandi dengan shower. Worthy enough sebanding dengan harganya. Saat tirai dibuka. Taraaaaa . Pemandangan lanskap yang dipenuhi sama bangunan di bawah sana terlihat mini. Aktivitas jalan raya yang dipenuhi kendaraan lalu lalang. Jadi lokasi apartment ini sebelahan sama Java Mall. Lokasinya berada di pusat keramaian.

Ruang Kamar
Lanskap dari bilik jendela
Untuk kenyamanan, cukup oke lah kalau dijadikan pilihan tempat menginap ke Semarang. Di lantai atasnya pun terdapat kolam renang dan kitchen bar. Bentuk kolamnya memanjang, dengan lantai kebiruan sehingga membuat airnya semakin kelihatan bersih. Tersedia pula ruang bilasnya. Jadi kalau mau menikmati suasana ketinggian atau hendak berenang, pengunjung dapat menuju ke area roof top ini.

Kolam renang atasnya punya pemandangan yang cakep
Cerita sore itu dilanjut dengan rasa lapar yang menyerang. Akhirnya kak Olipe pesan makanan via ojek online. Makanan datang, kami pun makan, lalu kenyang, kemudian tepar. AC yang terasa dingin membuat males-malesan di balik selimut. Selepas maghrib, barulah kami beranjak ke mall untuk beli jajanan lalu melipir ke warung tenda menghabiskan malam rabu-an di pinggir jalan Kota Semarang.
Share:

Nasmoco Purwokerto dan Purbalingga Hadirkan Toyota All New C-HR


Tampil stylish dan modern, Toyota All New C-HR dihadirkan kepada pelanggan Toyota di Wilayah Banyumas, Purbalingga dan sekitarnya. Launching mobil teranyar ini digelar Sabtu tanggal 28 Juli 2018 di Hotel Aston Imperium Purwokerto. Sesuai tagline semangat Let’s Go Beyond, PT Toyota Astra Motor (TAM) menghadirkan paduan SUV dan Coupe dalam produk All New C-HR yang memiliki tampilan desain dan karakter yang berbeda dari stereotype produk otomotif di pasaran saat ini.

Acara ini dihadiri oleh tamu undangan yang terdiri dari komunitas otomotif dan media di sekitaran Purwokerto. Kedatangan tamu yang hadir mulai memadati lobi Hotel Aston sekitar pukul 18.00 WIB. Menjelang acara utama, para tamu memulai dengan santapan hidangan yang telah disajikan. Diiringi hiburan musik dangdut juga alunan piano yang membuat suasana  acara menjadi semakin menarik. Tepat pukul 19.30 WIB, para tamu dipandu untuk keluar lobi untuk menyaksikan kedatangan Toyota All New C-HR yang melaju perlahan dan kemudian berhenti di atas karpet merah di halaman pintu masuk hotel.


Mata pengunjung tak lepas dari kedatangan mobil keluaran terbaru ini. Mereka mendekati mobil untuk melihat lebih jelas dan membedah spesifikasi yang dimiliki Toyota All New C-HR. Tim Marketing Nasmoco sudah tampak siap menjelaskan dan menjawab pertanyaan para pengunjung yang tertarik dengan produk terbaru ini, bahkan transaksi pembelian pun sudah dapat dilakukan saat itu juga.

Toyota All New C-HR dirancang untuk membidik konsumen pada kalangan pebisnis dan eksekutif muda. Mobil ini dibanderol seharga Rp. 505.100.000 (single tone) dan Rp. 506.600.000 (dual tone) yang keduanya tersedia dalam automatic transmission. Toyota menawarkan 5 warna C-HR untuk kedua jenis tersebut. Untuk single tone terdiri dari 3 warna elegan, yaitu Black Atitude, Metal Stream dan White Pearl. Sedangkan untuk dual tone terdiri dari 2 warna yaitu Red Mica Metallic dan Blue Metallic dengan bagian atasnya berwana hitam (Black Roof). Kombinasi warna pada bagian body dan roof yang berbeda membuat mobil ini terlihat sporty dan elegan.


Toyota All New C-HR adalah perpaduan dari Coupe dengan karakter yang gesit dan lincah seperti yang terlihat pada bagian atas kendaraan, dan karakter mobil SUV yang tangguh pada desain bagian bawahnya. Didukung engine 1.8L 2ZR-FBE dengan teknologi Dual VVT-i yang mampu mencapai power maksimum 141 ps/6400 rpm dan torsi 17,4 kgm/4000 rpm, All New C-HR menawarkan sensasi berkendara yang berbeda. Dilengkapi pula dengan transmisi 7 speed CVT dengan sequential shiftmatic yang membuat mobil ini semakin nyaman saat dikendarai.

Mengamati eksterior pada bagian depan, desain 3D headlamp yang iconic membuat mobil ini enak dilihat. Sementara pada sisi samping, garis desainnya membentuk cutting berlian memberi kesan tampilan yang modern. Lain pula pada eksterior bagian belakang yang terlihat kokoh dengan Rear Combination Lamp. Dilengkapi Rear Spoiler di mana memiliki ukuran yang besar dengan desain yang menyatu pada desain body mobil.


Disematkan pula 17" Alloy Wheel dengan ukuran ban 215/60 R17, membuat mobil ini tampil garang dengan dimensinya yang besar dengan tinggi 1.565 mm, panjang 4.360 mm dan lebar 1.795 mm. Perpaduan jarak sumbu roda yang panjang, yaitu mencapai 2.640 mm dan suspensi belakang yang menggunakan sistem Double Wishbone membuat mobil lebih stabil dan nyaman saat dikendarai.

Menilik desain interior All New C-HR tidak hanya memberikan kenyamanan, tapi juga memberikan kesan yang modern. Didominasi warna Licorice Brown, membuat interiornya terlihat mewah dan menawan. All New C-HR dilengkapi berbagai macam fitur kenyamanan dan keselamatan penumpang. Kenyamanan mobil ini didukung fitur-fitur modern seperti pada centre cluster terdapat Head Unit AVX 7” (DVD, Bluetooth, USB, AUX, Weblink Application dengan Multi-Tasking Window), lalu ada pula Dual Zone Auto A/C yang tampil dengan Digital Display dan design yang sporty. Selain itu, dilengkapi pula dengan Lumbar Support pada kursi pengemudi yang sudah dapat dioperasikan secara elektrik. Untuk menunjang fun to drive disematkan Cruise Control, G-Force Indicator serta Driving Mode (ECO & SPORT) yang dapat diatur pada TFT MID dengan ukuran 4.2”.

Pada fitur keselamatan, All New C-HR dilengkapi dengan 7 SRS Airbags (D+P+S+CSA+D-Knee), Anti-Lock Braking System (ABS), Electronic Brake-force Distribution (EBD), Braking Assist (BA), Vehicle Stability Control (VSC), Hill Assist Control (HAC), Traction Control, Auto-Brake-Hold, Impact Absorbing Structure, Blind Spot Monitor, dan Rear Cross Traffic Alert. Toyota All New C-HR memang hadir dengan konsep yang berbeda dan modern.
Share:

Juli 18, 2018

Serunya Acara Halal Bi Halal Nasmoco Bersama PKOB


Dua hari yang lalu, 15 Juli 2017, kawanan Blogger Banyumas turut diundang oleh Nasmoco Purbalingga yang berada di Jalan Sokarno Hatta KM 2 untuk mengikuti rangkaian acara Halal Bi Halal dan Pemilihan Ketua Umum Paguyuban Komunitas Otomotif Barlingmascakeb (PKOB) periode 2018 – 2019. Acara ini bertujuan untuk merekat silaturahim dan membentuk solidaritas antara Nasmoco sebagai salah satu outlet resmi Toyota dengan para pegiat otomotif sebanyak 85 komunitas yang tergabung.

Acara yang digelar sejak pukul 11.00 WIB dimeriahkan dengan bermacam kegitatan seru diantaranya test drive New Yaris berhadiah, car meet up, selfie contest, lomba mewarnai bagi anak-anak, hiburan musik (dangdutan), paket servis murah dan games berhadiah jutaan rupiah. Keriuhan acara ini pun begitu dinikmati oleh para anggota komunitas yang hadir. Setelah makan siang bersama, berlanjut ke acara tausiyah dan diakhiri dengan salam-salaman anggota komunitas yang hadir.


Masih belum usai, pembagian door prize kepada para pemenang kontes selfie dan lomba pun diserahkan. Saat para pemenang diumumkan, para peserta semakin heboh untuk maju ke panggung. Kemudian pada puncaknya, acara perhitungan suara dengan tiga kandidat yang akan menjadi Ketua PKOB. Tante Yani dari Komunitas Toyota Mania terpilih sebagai ketua PKOB periode 2018-2019 dengan perolehan 72 suara. Keberuntungan sepertinya menjadi hal yang berarti bagi Tante Yani, sebab hanya terpaut lebih 1 suara dari Om Pri, sedangkan Om Bagus hanya memperoleh 28 suara.


Adanya PKOB yang baru terbentuk selama 2 tahun di Barlingmascakeb merupakan wadah yang dapat menyatukan pecinta otomotif untuk saling bersatu untuk kemudahan komunikasi antara klub, serta memiliki kebermanfaatan dalam mengedukasi keselamatan berkendara dan informasi mengenai modifikasi mobil yang sesuai dengan peraturan lalu lintas yang berlaku.


Bapak Raymond selaku Manajer Nasmoco Purbalingga-Purwokerto mengatakan bahwa ia berharap melalui kegiatan ini, Nasmoco semakin dekat dengan pelanggan setianya dan semua komunitas otomotif di Barlingmascakeb. Nasmoco pun selalu memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan positif yang digagas oleh komunitas otomotif. Selain untuk mempererat tali silaturahim, kegiatan ini berguna untuk bertukar informasi seputaran dunia otomotif. Para anggota komunitas sebagai pelanggan Toyota secara tidak langsung dapat mengangkat citra Toyota di mata konsumen.

Nasmoco Purbalingga sebagai dealer resmi Toyota berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan terbaik kepada para pelanggannya. Tidak hanya melayani penjualan mobil baru, tetapi juga menyediakan pelayanan menyeluruh mulai dari servis bengkel (general repair, body and paint repair) hingga suku cadang. Kabar baiknya lagi, Nasmoco Purbalingga juga membuka Bengkel secara khusus pada Hari Minggu atau libur, serta menyediakan layanan darurat Nasmoco Emergency Assistance (NEA) yang siap melayani perbaikan mobil Toyota dimanapun dan kapanpun selama 24 jam. Pelanggan dapat menghubungi nomor handphone 081326242300. Hal ini sebagai bukti nyata Nasmoco menjalankan semangat Let’s Go Beyond.

Share:

Juli 13, 2018

Cerita Dari Hutan Savana Baluran


Ketika hutan Indonesia dapat bercerita, aku ingin mendengarkan tentang keluh kesah dan keriuhan penghuni hutan yang hidup berdampingan mengikuti hukum alam. Sayang mereka tidak melakukan itu. Apa yang dapat ku dengar dan rasakan, hanya ketika aku pergi menyusuri hutan. Melihat pepohonan seolah menyapaku. Kemudian suara air mengalir dari hulu gemericik menghiburku dengan riaknya. Pun hewan-hewan yang bernyanyi memamerkan suara mereka. Ada yang nyaring, ada pula yang malu-malu mendesis. Entah ini sinyal pesan yang positif. Atau aku saja yang teramat sok menerka-nerka pesan tersebut.

Kali ini aku ingin membagikan ceritaku ketika berkunjung ke Taman Nasional Baluran, sebuah area preservasi yang memiliki pesona hutan savana dengan bermacam habitat flora dan fauna yang digadang sebagai lanskap Afrika dari Tanah Jawa.


Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Memiliki area seluas 25.000 hektar. Sesuai peruntukannya yang dibagi menjadi beberapa zonasi diantaranya zona inti, zona rimba, zona pemanfaatan intensif, zona pemanfaatan khusus, dan zona rehabilitasi. Untuk memasuki kawasan ini, pengunjung lokal cukup membayar tiket masuk sebesar Rp15.000 saat hari biasa, sedangkan hari libur menjadi Rp17.500. Pihak pengelola taman nasional ini tidak menyediakan akses angkutan umum untuk wisatawan dari pintu masuk Batangan yang jaraknya cukup jauh untuk sampai ke area savana ataupun pantai.


Ekspresi awal ketika memasuki wilayah konservasi ini, saya langsung membatin terkait infrastruktur jalan yang rusak. Mini bus yang saya tumpangi melewati area hutan  sepanjang 12 kilometer. Area pertama yang kami lewati ini merupakan hutan tropis yang menghijau sepanjang tahun atau disebut evergreen forest. Pepohonan tumbuh meninggi dan berdaun lebat. Cahaya matahari sedikit saja membayangi jalanan di bawahnya. Mereka meneduhkan jalanan hingga ratusan meter. Diantara pohon-pohon itu ada pohon manting, asam, gebang palem, widoro bukol dan bermacam flora lainnya tumbuh subur di area ini.

Sesekali suara unggas terdengar seolah menyapa kedatangan manusia-manusia pemburu keindahan. Di balik semak dedaunan tampak sesuatu yang bergerak. Entah ayam hutan, burung merak atau jenis unggas lainnya yang menempatinya. Secara misterius mereka beraktivitas di area hutan Baluran. Unggas memang hidup penuh privasi. Mereka membangun rumah sarang tinggalnya di tempat yang sepi atau jarang dijamah manusia juga hewan predator lainnya agar eksistensi mereka tetap ada.

Setelah satu jam lamanya, saya tiba di area savana. Di tepi jalan, kera ekor panjang mulai menampakkan diri. Rupanya mereka mendiami wilayah di dekat savana. Primata ini tergolong hewan yang mampu berdampingan dengan manusia. Tidak jarang kera-kera tersebut mencari makanan dari para wisatawan yang berhenti di lokasi ini. Ada yang merampas makanan dari pengunjung. Begitupun pengunjung tak sedikit yang memberi makanan. Lantas apakah kemampuan mencari makan mereka berubah. Tadinya yang mencari makanan di hutan, namun sekarang suka dengan kehadiran wisatawan yang datang. Entah, aku hanya berpraduga.


Area ini terdiri dari penginapan, menara pandang, kantor polisi hutan, area konservasi dan breeding. Biasanya pengunjung berhenti di lokasi ini sebelum menuju ke pantai. Aktivitas yang dapat dilakukan adalah melihat matahari terbit dari menara pandang sembari menikmati lanskap Baluran dari ketinggian, selain itu mengunjungi area pembiakan semi alami banteng jawa yang populasinya kian terancam. Aku pun tidak menghilangkan kesempatan itu. Melihat banteng jawa yang diisolasi di dalam kandang. Banteng inilah yang akan melahirkan spesies baru agar keberadaan mereka semakin bertambah. Semoga!


Aku mengamati savana Bekol. Terdapat pajangan tengkorak entah banteng atau kerbau liar di sisi sudutnya. Hamparan seluas 300 hektar ini ditumbuhi rerumputan. Beberapa pohon tumbuh menjarang seperti pohon acacia nilotica, pilang, dan widoro bukol. Savana ini dihuni bermacam mamalia seperti banteng jawa, kerbau liar, rusa, kijang, ajag, babi hutan, macan tutul, dan sebagainya. Tempat ini juga sebagai sumber makanan hewan herbivora pada saat musim kemarau tiba.


Di ujung savana, Gunung Baluran menyatu dengan lanskap Bekol sangat mengagumkan. Gunung setinggi 1.247 mdpl yang berstatus tidak aktif ini memiliki kaldera yang tampak pada bagian atasnya. Sedangkan pada bagian lerengnya, jurang yang membelah punggungan gunung seperti cerukan. Terdapat Lembah Kacip yang berada diantara celah Gunung Baluran. Lokasi ini merupakan hutan musiman di mana terdapat habitat burung langka seperti elang jawa, rangkong dan cekakak batu.



Sekawanan rusa berlari dari arah pepohonan menuju ke padang savana. Tidak mau kalah dengan kerbau liar yang sudah memasuki area itu sedang menyantap rumput. Saat kendaaran yang saya tumpangi lewat hendak menuju ke Pantai Bama, kerbau-kerbau itu lari ke arah tengah savana. Seolah terancam akan kehadiran mesin besi yang berjalan di sekeliling mereka. Kerbau liar itu sepertinya sehabis berkubang. Terlihat bekas tanah menempel pada bagian kulitnya yang menghitam pekat. Melihat hewan-hewan tersebut beraktivitas secara alami di area itu merupakan momen yang sangat berkesan.


Tidak jauh dari savana, Pantai Bama dapat ditempuh sejauh 3 kilometer. Pantai ini berpasir putih dengan ombak cukup tenang. Lagi-lagi saya menemui kera ekor panjang berkeliaran. Saling berkejaran bahkan berlawanan mempertahankan daerah kekuasaannya. Wisatawan yang sedang makan di warung pun tak jarang yang diambil makanannya. Begitulah primata ini mencoba berinteraksi kepada para pengunjung.


Aktivitas yang dapat dilakukan di sekitaran Pantai Bama diantaranya bird watching di area hutan, mengelilingi hutan bakau yang terdapat di sepanjang bibir pantai, ataupun melihat pesona bawah laut yang ditumbuhi coral dan bermacam ikan hias. Spesies burung yang sering ditemui seperti pelatuk ayam, raja udang biru, cangak laut, bangau tong-tong, dan lainnya. Sayangnya, ketika saya kesana tidak menemukan aktivitas burung-burung tersebut. Waktu kunjungan yang kurang tepat pada saat menjelang siang hari. Kawanan burung sepertinya sedang berkeliaran mencari makan.


Pentingnya area konservasi diharapkan mampu dijadikan sebagai ekosistem alami yang bebas dari deforestasi. Dari Taman Nasional Baluran, saya melihat gambaran tentang pesona hutan Indonesia. Dari hutan hijau tropis, hutan pantai, hutan payau, padang savana, hutan mangrove, hutan musiman dapat ditemui di lokasi ini. Keanekaragaman hayati yang kaya. Ekosistem yang masih asli. Area ini pula bermanfaat untuk melestarikan populasi banteng jawa yang statusnya kian terancam punah melalui upaya pembiakan semi alami. Selain itu, menjadi sumber penelitian flora dan fauna yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan.


Saya kemudian tersadar, biarlah kawasan konservasi ini tidak memiliki akses jalan yang mulus agar habitat yang ada selalu lestari. Biarlah kawasan ini tetap seperti apa adanya sebagaimana alam mempunyai mata rantainya sendiri. Sebab ketika jalanan yang ada disana mulus, tidak menutup kemungkinan pengemudi akan melajukan kendaraannya dengan kecepatan maksimal. Hal itu tentu dapat mengganggu ekosistem fauna yang ada disana. Saya berharap semoga hutan Baluran tetap terjaga hingga anak cucu kelak masih dapat melihat pesonanya yang indah dipandang mata.




Share:

Instagram