Januari 27, 2017

Mezza Resto Aston Rasuna - Part of Short Travel Videography 2.0

Aku kembali datang ke acara Mas Teguh  pada Workshop Short Travel Videography di Hotel Aston Rasuna Jakarta. Pagi yang ramai di Stasiun Sudimara, aku menunggu kereta untuk mengantarkanku ke Stasiun Sudirman dan kemudian pakai jasa ojek online untuk efektivitas waktu segera sampai disana.

The Bridge Aston Rasuna
Sampainya, aku bertanya ke security di lobby hotel, lalu diarahkan ke gedung di atas jalan yang bangunannya menyatu dengan hotel ini. Di lantai 2, aku registrasi lebih dulu, masuk ke ruangan yang cukup besar kapasitasnya untuk agenda pertemuan dan semacamnya. Tersedia meja dan kursi melingkar. Pencahayaan temaram berwarna oranye. Beberapa peserta workshop sudah bercumbu disana. Aku bergabung duduk bersama Bu Annie & Mas Anto.

Workshop kali ini, serunya dari pihak Aston Rasuna melalui Creative Centernya di bidang seni fotografi dan videografi ikut meramaikan acara itu. Pada sesi awal, kami disambut ramah oleh GM Aston Rasuna, Pak Muhammad Isa.

Sesi awal workshop

Materi Session by Kang Dudi Iskandar
Sebagian bahasan materi yang dipresentasikan Kang Dudi hampir sama dengan workshop pertama di Morrissey. Dengan tips dan trik yang sederhana. Singkatnya poin materi, antaranya tentang unsur dalam video itu gambarnya harus steady/clear dengan suara yang jelas, apabila ada percakapan. Untuk menghindari goyang/pergerakan antara frame, dapat diminimalisir dengan teknik shooting cut to cut, bukan long shoot  di mana hasil gambar yang divideo bisa dipilih saat editing.

Dalam penulisan kata-kata atau kalimat di video hanya sekedar penjelasan tentang apa yang tidak nampak di dalam gambar atau yang penting untuk dijelaskan, secara singkat dengan bahasa sederhana dan sebisa mungkin kurang dari 20 kata. Tidak diperlukan pula rujukan dan tempat yang terlalu detail. Intinya untuk menghindari tulisan yang terlalu lama untuk dibaca oleh viewers.

Arah cahaya kembali diulas. Satu ini memang menjadi momok dalam teknik pengambilan gambar baik foto maupun video. Tips dari Kang Dudi antaranya dilarang membelakangi arah cahaya kecuali untuk tujuan gambar siluet. Waktu pengambilan gambar yang baik adalah jam 9 pagi ke bawah dan di atas jam 3 sore. Dikarenakan arah cahaya yang jatuh tepat menyinari objek keseluruhan pada waktu tersebut.

Lalu, ada bahasan mengenai komposisi yang menarik dijadikan bahan rujukan dalam teknik pengambilan gambar, yaitu tentang rentang titik fokus penglihatan manusia dalam melihat gambar. 

Ilustrasi gambar ini berdasarkan hasil penelitian dalam materi Kang Dudi

Praktek di Mezza Resto
Nah, setelah cukup mendengar dan memahami materi Kang Dudi. Kami dibagi menjadi empat kelompok dengan tempat shoot yang berbeda. Saya masuk di kelompok empat dengan tugas shooting scene di dapur dan restoran Aston Rasuna. Ditemani Pak Alwi, kami menuju Mezza Resto. Disana kami mengambil scene per scene yang sudah ditentukan. Dari awal tamu datang ke resto, penyambutan oleh staf hingga pemesanan makanan, proses memasak makanan di dapur,  penyajian di piring, sam[ai dengann makanan diantar ke meja tamu. Di area lain, terdapat snack dan beverage, penyajian wafel dan makanan tradisional, dan pembuatan minuman di bar. Sangat menarik sekali tiap scene yang dilakukan. Staf dan kru Aston sangat kooperatif membantu proses shooting video. Betah lama-lama mengambil gambar disana. Banyak frame menarik yang bisa direkam. 

Chef lagi goreng ayam dan kentang


Sajian ala tradisional

Proses Editing
Selain Power Director yang menjadi aplikasi editing yang dominan digunakan. Kami dikenalkan dua aplikasi baru oleh Mas Teguh, yaitu Quik dan Legend. Aplikasi Quik bisa menghasilkan produk animasi tulisan dengan fitur musik yang enak didengar. Produk keluarannya bersifat fun dan cocok digunakan untuk menambah variasi dalam video travel. Sedangkan legend, aplikasi yang lebih flat yang fungsinya hampir sama dalam membuat produk title credit ataupun ending credit dalam video yang bisa dianimasikan pula. Jadi pemilihan anatara memakai Legend atau Quik relatif pada kreativitias masing-masing user.

Di akhir proses editing, sebagian peserta menampilkan hasil video masing-masing. Seru-seruan sambil belajar menghasilkan video dengan aplikasi yang fun dan mudah digunakan. Terima kasih Mas Teguh, Kang Dudi, dan pihak Aston Rasuna yang telah memberikan ilmu dan pengalaman terbaik di hari Sabtu kemarin. Berikut hasil video saya.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Instagram