Desember 05, 2016

i am Morrissey - Workshop Short Travel Videography & Tour Hotel

Pengalaman adalah guru terbaik setiap manusia, katanya. 
Dan inilah tentang pengalaman saya. 

Sabtu kemaren 3 Desember 2016, saya mengikuti acara Workshop tentang Short Travel Videography with Smartphone di Morrissey Hotel Residences, Menteng. Diisi oleh pembicara kondang, Mas Teguh Sudarisman (penulis Travel Writer Diaries) dan diikuti sejumlah blogger yang kece-kece tentunya.

Dimulai dengan safety briefing oleh pihak Morrissey. Kami dijelaskan tentang standar keamanan yang dijadikan poin paling utama untuk diketahui oleh pengunjung hotel. Sistem keamanan yang handal diterapkan di setiap ruangan hotel. Kala itu kami berada di Ruang Klasse 2 & 3 di lantai 1 yang cozy banget, meski minimalis tapi membuat nyaman.
Sesi berikutnya, GM Morissey memberi sambutan dan penjelasan singkat tentang konsep dan kelebihan dari hotel berbintang empat yang memiliki 135 kamar tersebut. In my opinion, gaya vintage dan casual di hotel ini beneran dapet banget, ya bisa dibilang instagramable lah. Cocoklah buat pengunjung yang suka jepret-jepret maupun difoto seperti saya. Hotel ini sendiri awalnya konsepnya long stay, namun tak dipungkiri merujuk lokasinya yang strategis mampu dijadikan pilihan untuk menginap setiap saat (daily stay). Morrisey sendiri lokal brand yang baru berdiri selama enam tahun dan belum memiliki jaringan di luar kota, namun di belakang hotel yang sekarang, lagi digarap proyek hotel baru untuk menyerap tingkat okupansi yang cukup tinggi di kawasan tersebut untuk jangka panjang.

Tidak lama, Mas Teguh memulai sesi presentasi. Dari materi dasar tentang video, peralatan yang diperlukan hingga teknik pengambilan video. Jelasnya disana saya mendapatkan banyak ilmu tentang pembuatan video secara mudah dengan menggunakan smartphone. Mas Teguh memaparkan materi dengan informatif, santai dan penuh humor. Seringkali kami tertawa ngakak karena sesi materi benar-benar dibawakan dengan menyenangkan.

Intisari yang saya dapatkan diantaranya mengenai sisi konten harus mampu memberikan informasi yang bermanfaat, akan lebih baik pula apabila mampu memberikan hiburan. Jika dua hal tersebut terpenuhi maka video dapat dikatakan berkualitas. Durasi ideal dalam sebuah video itu antara 2-3 menit, dengan total 5 detik/1 frame. Alat-alat seperti tripod atau monopod, egg timer, holder tripod, michropone portabel dan lain-lainnya digunakan untuk meningkatkan hasil kualitas video. Untuk teknik editing, kita dapat menggunakan aplikasi seperti Power Director yang mudah sekali digunakan.

Sesi menarik yang hampir ditunggu-tunggu adalah hotel tour. Selama keliling hotel kami naik turun melihat fasilitas dan pelayanan terbaik Morrissey. Diawali dengan business centre dengan kursi dan sofa tertata apik, lampu gantung di atasnya, dan papan hitam besar tertuliskan banyak rumus-rumus. Mungkin anak IPA familiar dengan jenis rumus yang terpampang, apa daya anak aku anak IPS. Jelas tetapi saya suka dengan tempat ini. Enak banget buat baca buku atau sekedar minum kopi sambil ngobrolin masa depan sama kamu. Eh. Ngomong apa sih ini.

Selanjutnya ke meeting room tepat di sebelah Ruang Klasse. Di atas meja tertata rapi alat tulis dan 
minuman mineral, ada mesin ketik antik di pojok ruangan. Lalu kami dipandu ke rooftop, disana terdapat, area fitness bersebelahan dengan kolam renang dimana bisa memandang outdoor view sekitarnya. Menarik banget. Di sisinya, tersedia kursi rotan berlapis busa untuk digunakan berleye-leye sehabis berenang. Kolamnya memanjang minimalis, menyatu antara kolam dewasa maupun kolam untuk anak-anak.

kolam renangnya nih
kolam di rooftop
calon taman dengan rumput sintetis
Fasilitas lain adalah laundry room yang dapat digunakan pengunjung long stay secara self service. Terdapat 4 mesin cuci disana, televisi, dan sofa. Tinggal menulis pada buku catatan saja apabila mau menggunakannya. Kemudian, di main lobby ada dua dining room (resto). Di sekitaran resto sendiri terdapat pajangan keren yaitu gitar yang disusun menjulang ke atas, bantal dan selimut dalam bucket dan diselingi tanaman ruangan. Di luar dekat parkiran, fasilitas pendukung lainnya adalah playground for kids. 

laundry room
keren kan, btw itu vespa bakalan diundi buat yang nginep disono
taman anak-anak
Selanjutnya kami memasuki ruang kamar yang berukuran 36 meter persegi, terdiri dari dua lantai, di lantai bawah sebagai living room yang tersedia televisi, lemari, sofa, meja makan. Sementara di lantai atas itu bedroom dengan kamar mandi. Dua yang menjadi perhatian blogger, yaitu fasilitas kamar mandi yang masih memakai shower tanpa bath-up dan bagian atas yang asbes yang seolah flat. Lebih bagus lagi sih kalau tersedia bath-up agar pengunjung benar terasa dimanis-manja kalo lagi mandi. Ya salam. 

Untuk tata ruang beserta interior cukup menarik, apalagi uniknya hampir dimana-dimana banyak patung anjing berwarna hitam dijadikan sebagai pajangan dengan bermacam gaya, ada yang lagi kencing (di dekat lift lantai 3), bergaya candid, dan gaya lainnya. Sayangnya, gak ada yang bergaya kupu-kupu tuh. Hehehe.

ini tipe studio

Lalu kami pun diajak melihat ke kamar tipe Studio. Luas ruangannya lebih lapang dibanding kamar pertama yang kami masuki. Setelah berkeliling hotel, saya merekomendasikan Morrissey sangat layak dijadikan pilihan untuk menginap, pelayanan kepada pengunjung yang datang sangat bagus dan kalau saya sih betahlah kalo tinggal lama disana. Ini kode banget.

area dapur
Sesi istirahat, kami makan bersama. Untuk makan di restonya sendiri sangat worth it. Banyak makanan enak yang bisa disantap disana. Kami (menyamarkan identitas banget ini), dijamu sangat baik oleh Morrissey, makan sepuasnya makanan dari dessert, main course dan appetizer yang ada disana. Untuk kualitas rasa, saya tentunya suka sama makanannya karena cocok ke lidah saya. Atau memang saya-nya yang doyan makan kali ya. Hehehe.

salad atau pecel

Mba Rina, Bu Annie & Mas Danang lagi beraksi

yummy

***
Kembalinya ke ruangan, melanjutkan sedikit materi dan praktek membuat video dari hasil rekaman ketika hotel tour. Mas Teguh mengajari kami proses editing menggunakan aplikasi Power Director. Ternyata mudah sekali digunakan. Hampir sama seperti Movie Maker di dekstop yang selama ini saya gunakan. Di akhir sesi, pihak Morrissey dan Mas Teguh memberikan hadiah kepada pemenang media sosial #MorrisseyWeekendChallenge dan blogger yang menampilkan videonya di depan kami semua.

Sepulang dari sana, saya bersyukur banget bisa ikutan workshop hari itu. Mendapatkan teman baru, pulang membawa ilmu dan pengalaman. Rasanya pengen banget buat menangin vouchernya biar bisa ngerasain semua fasilitasnya dengan waktu yang lebih lama lagi. Hehehe. Ini mah ngarep betulan. Buat kalian yang sedang ada rencana meeting, hangout, atau cari penginapan di sekitaran Menteng, sudah keharusan lah buat menginap di Morrissey, ayo buka langsung websitenya untuk paham lebih lengkapnya dan buktikan langsung kesana.

Ini hasil video saya







Share:

4 komentar:

  1. Ilmu Mas Teguh juara banget, aplicable.
    Morrissey kerrn dan cozy.
    Ulasannya lengkap banget Mas. Kerrn pokoknya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bu, betul sekali. thanks bu Annie sudah mampir dimari :) :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. terima kasih mba ayu. ayo mencicil hutang,jgn didraft di hati terus. *eh hahaha

      Hapus

Instagram