Januari 28, 2014

Solo Traveling, Kenapa Engga ?

Bromo, Indonesia

Solo Traveling adalah jalan-jalan tanpa teman alias sendirian. Awal pertama melakukan ini memang ada perasaan was-was dan diperlukan persiapan sebelumnya yaitu mencari informasi destinasi yang akan kita kunjungi terkait rute, biaya, budaya, event, geografis dan transportasi untuk menuju kesana. Lalu kita bisa menuliskan informasi yang kita dapat sebagai bekal saat perjalanan. Siapkan gadget seperti  handphone sebagai alat komunikasi untuk mendapatkan banyak informasi dari jaringan internet. Tak lupa pula, kamera untuk merekan dan memotret kejadian/moment perjalanan. Selain itu, kondisi badan harus sehat. Bawalah obat-obatan yang sekiranya berguna ketika traveling. 

Menjadi solo traveler tidak sesulit apa yang dibayangkan. Kunci utamanya adalah keberanian. Mungkin banyak orang yang merasa melakukan solo traveling adalah hal yang menakutkan. Padahal dengan solo traveling, manajemen perjalanan akan lebih sesuai dan menyenangkan bagi kita. Karena kita bisa melakukan apa saja keinginan dan kemauan kita tanpa adanya pengaruh dan batasan dari orang lain. Yang terpenting kita selalu siap dengan kondisi yang akan terjadi, mawas diri dan hati-hari. Pastikan di setiap perjalanan yang kita lalui, selalu berdoa meminta keselamatan dan petunjuk dari Tuhan. Jadikan jalan yang kita lalui sebagai teman setia kita. Jadikan orang-orang yang kita temui sebagai teman baru kita. Meskipun sendirian, ingat saja selalu ada Tuhan di sisi kita.

Apa enaknya solo traveling? Ok, menurut pengalaman saya, semua keputusan dan keinginan apapun ada di diri kita. Berbeda bila kita traveling beramai-ramai bersama teman, karena diperlukan adanya musyawarah terlebih dahulu untuk kesepakatan bersama. Belum lagi perbedaan pendapat yang kadang menghasilkan hasil yang tidak sesuai harapan kita. Lalu tentang waktu dalam solo traveling akan lebih efektif dicapai dibandingkan jalan-jalan bersama teman, karena ketika banyak orang, kuantitas waktu yang digunakan akan semakin banyak. Entah itu mengobrol ngalor-ngidul, terlalu santai, menghadapi kebingungan, waktu menunggu dan lainnya. Setidaknya hal tersebut merupakan aktivitas tidak bernilai tambah dan tidak akan ditemukan banyak dalam solo traveling karena semua kegiatan yang dilakukan hanya tergantung dengan keinginan dan perasaan kita. Lainnya, kita bisa juga berkomunikasi dengan orang baru yang kita temui di tempat tertentu. Berkenalan, bertanya dan bertukar pikiran, siapa tahu dia akan memberikan informasi yang berguna bagi kita.

Solo traveling banyak memberikan kita pengalaman dan pembelajaran. Kita diharuskan menjadi berani, pintar memutuskan, menyesuaikan sikap dan perilaku, komunikasi yang baik, sopan santun dan lain-lainnya. Pengalaman dalam solo traveling kadang memberikan gambaran bahwa untuk melakukan sesuatu kalau bisa dilakukan dengan sendiri mengapa tidak. Toh kita punya kemampuan masing-masing. Pelajaran dalam solo, kita bisa implikasikan dari pengalaman yang mungkin kurang berkenaan atau buruk bagi kita saat traveling. Dari hal itu kita bisa berkaca untuk tidak mengalami hal sama dan melakukan hal yang berbeda. Dalam menghadapi permasalahan yang muncul, kita pula sebisa mungkin harus analitis dan kreatif memecahkan masalah tersebut.


Intinya solo traveling tidak selamanya menakutkan kalau kita belum mencoba. Banyak pengalaman yang kita petik setelah melakukan solo traveling. Bahkan melatih kepribadian dan perilaku kita pula. Kalau pun tersesat di kota orang, kita bisa bertanya dengan orang-orang yang kita temui untuk mendapatkan informasi yang benar dan mengarahkan kita. Ok selebihnya, segeralah rasakan pengalaman solo traveling anda supaya tahu bagaimana sensasi solo traveler.

Salam Traveling !
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Instagram